Tuesday, October 19, 2010

Singapore - March 2010

Gara - gara kemarin adik aku datang ke apartemen dan sibuk browsing di internet cari - cari tiket murah ke Singapore. Dia pengen jalan ke Singapore pas weekend -berangkat Sabtu, pulang Minggu. Rencananya dia mau ke Universal Studio dan Singapore Flyer. Tapi setelah browsing di web nya torism Singapore, dia jadi bingung karena ternyata banyak banget tempat - tempat wisata baru di sana yang sayang kalau ga dikunjungi. 

Jadi hari ini aku mau share sedikit pengalaman aku waktu menghabiskan weekend di Singapore bulan Maret lalu.  Kebetulan waktu itu hubby ada urusan kerjaan di sana dan karena aku ga rela ditinggal sendirian di Jakarta sementara membayangkan dia ada di Singapore, jadi ikutlah aku ke sana, meskipun cuma untuk semalam.

Kita berangkat dengan pesawat Batavia, kebetulan saat itu Batavia sedang mengadakan promo penerbangan Jakarta - Singapore karena pembukaan rute baru, hari Sabtu pagi. Ternyata, meskipun kita sampai di airport pagi - pagi sekali, di pintu masuk keberangkatannya sudah cukup banyak orang yang mengantri. Proses check - in cukup cepat, yang sempat bikin cemas -takut kalau sampai ketinggalan pesawat :), adalah proses pemeriksaan NPWP. Antrean yang cukup panjang karena di depan kita ada rombongan tour. Tapi untungnya, semua berjalan sesuai rencana. Pesawat pun ga pakai delay segala. Lancar deh pokoknya!

Enaknya kalau pakai Batavia, begitu sampai di bandara Changi, kita langsung keluar di Terminal 3. Tinggal jalan ke lantai bawah, melewati beberapa eskalator dan sampailah kita di stasiun MRT yang akan membawa kita keluar dari bandara. Sebelumnya kita ke loket penjualan tiket dan membeli tiket untuk MRT -bisa juga dipakai untuk bus- namanya ez-link card. Dengan tiket itu, kita bisa ke mana saja dan kalau saldonya habis, bisa tinggal diisi lagi atau di top - up di loket - loket penjualan tiket atau di seven eleven. Enaknya lagi, jangka waktu kartunya 5 tahun. Jadi kalau ke Singapore dalam waktu 5 tahun, kita ga usah beli kartunya lagi, tinggal isi saldonya saja.

Setelah tiket beres, kita langsung naik MRT menuju hostel kita di daerah Little India. Sebelumnya aku sudah search dulu di Google untuk cari akomodasi yang murah di Singapore. Ada beberapa pilihan : hotel, apartemen atau Hostel / penginapan backpacker. Setelah dibandingkan, ternyata hostel tetap lebih murah. Tapi meskipun menginap di hostel, tetap dong harus cari hostel yang bersih dan fasilitasnya sekomplit - komplitnya :) . Ada 2 pilihan hostel yang review nya bagus : Rucksackinn dan Footprints. Pertama, aku coba email ke Rucksackinn dulu dan ternyata sudah full booked. Jadi aku coba pilihan kedua : Footprints, yang untungnya masih ada kamar kosong untuk berdua tapi tinggal tipe yang ada jendela seharga S$80 / malam. Jadi akhirnya kita turun di stasiun MRT Little India dan dari situ sempat kesulitan mencari alamat hostelnya. Tapi ga lama kok, setelah mempelajari peta, ternyata gampang juga menemukan hostel nya. Di perjalanan ke sana, kita mampir dulu di seven eleven untuk beli minuman.

Minuman yang kita beli di Seven Eleven, rasanya seperti minuman serupa yang ada di  Indonesia, cuma ga terlalu manis


Dari Seven Eleven, kita jalan kaki sebentar dan sampailah kita di Footprints hostel. Karena belum waktunya check in, kita menitipkan tas kita ke staff lobby nya yang ramah dan  membantu banget. Di lobby, memang kita lihat banyak sekali tumpukan tas dan bule - bule yang sedang duduk - duduk di sofa sambil nonton TV. Mungkin mereka senasib dengan kita, belum bisa masuk kamar karena belum waktunya check - in. Sebagian, ada yang bersiap - siap untuk check - out. Kita sempat beristirahat sebentar di lobby tapi karena lapar, kita memutuskan untuk cari makan siang. Begitu keluar dari hostel, abrakadabra!, kita langsung melihat ada rumah makan chinese food. Tanpa pikir - pikir lagi, kita langsung mengarah ke sana. Sebenarnya di daerah sana banyak sekali rumah makan, tapi kebanyakan adalah rumah makan yang menjual masakan india -ya iyalah, secara kita ada di Little India, gitu! :D . Aku kurang suka masakan India, jadi begitu ketemu restoran chinese food di saat kelaparan, rasanya bahagia banget! Heaven...

Peta Singapore : daerah Little India








Hostel kita tampak depan





Perak Rd., jalanan di depan hostel





Lobby hostel, lengkap dengan sofa yang comfy, tv, AC





Menu makan siangku : nasi putih, bayam dan babi kecap





Menu makan siang hubby : chicken rice
Oke, perut sudah kenyang dan sepertinya sudah waktunya check - in. Kita langsung menuju ke hostel, menyelesaikan proses check - in, ambil barang titipan, dan langsung ke kamar. Begitu sampai kamar, kita langsung cari remote AC. Singapore bisa jadi panas banget siang hari, jadi begitu sampai di kamar, kena AC, melihat kamar yang bersih dan rapi, persis foto di web nya, rasanya bahagia banget!! Hehehe...rada lebay! Ini nih foto kamar kita : 

Stiker di tembok kamar : luv it!





Kasurnya : bersih dan empuk




Lemari baju, kasur tambahan (mungkin kamar ini bisa untuk bertiga) dan jendela yang menghadap ke jalanan. Aku suka motif kordennya :)

Di hostelnya, ga ada kamar yang ada kamar mandi dalam. Tapi jangan khawatir, di tiap lantai, ada kamar mandi khusus cowok dan cewek dan di dalamnya ada beberapa ruang untuk toilet dan shower area. Kamar mandinya bersih, ada air panas, ada hair dryer, kipas angin, kaca dan beberapa washtafel. Kalau capek habis jalan - jalan, enak banget mandi pakai air panasnya, secara aliran airnya cukup kencang, jadi kaya dipijit :) Priceless!

Begitu kita sudah siap untuk jalan, hujan pun turunlah dengan megahnya! Hasilnya, kita tunggu hujan reda sambil istirahat alias bobo - bobo siang. Untungnya ga lama kemudian, hujan pun reda. Masih gerimis, kita mulai weekend kita di Singapore. Karena waktu sudah sore jadi kita memutuskan untuk jalan - jalan saja di sekitar Orchard Rd. Meskipun kita bukan tipe turis yang maniak shopping, tapi setelah sekian tahun ga ke Singapore, rasanya kangen juga untuk jalan - jalan di Orchard, cuma untuk window shopping, foto - foto dan people watching.

Foto dengan slogan Singapore di Orchard




Ga melewatkan sesi foto dengan patung warna warni ini
Setelah cukup puas jalan - jalan di seputaran Orchard, aku ajak hubby jalan ke Clarke Quay. Tadinya sih untuk jalan di pinggiran sungainya saja. Apalagi kalau malam, suasana di sana benar - benar romantis :) Tapi setelah jalan beberapa lama dan melihat cukup banyak restoran, hubby pengen coba makan kepiting di salah satu restonya. Padahal kita masih kenyang, tapi mumpung sudah sampai di sana, ya sudah lah. Why not?!

Kepiting jumbo di Clarke Quay, cukup mahal tapi rasanya mantap!!


Mabok kepiting :p

Clarke Quay at night

Karena hari sudah cukup malam, perut kenyang dan kita juga sudah kecapean, akhirnya kita langsung balik ke hostel naik MRT. 

-----------------------------------------------------------------------------------

Paginya, kita sudah siap untuk jalan, waktu hujan mulai turun. Jadi kita menunggu hujan reda sambil beres - beres barang karena sore itu kita harus balik ke Jakarta. Karena takut nanti ga keburu, sebelum keluar hostel, kita sekalian check - out dan sekali lagi menitipkan barang kita di lobby. Segera setelah hujan berhenti, kita menuju Orchard Rd., tepatnya di Lucky Plaza. Di sana kita makan siang di Food Court nya dan setelah itu, aku ikut hubby untuk mengurus kerjaannya, alasan pertama kita ke Singapore. 

Karena waktunya benar - benar mepet, setelah urusan kerjaan selesai, kita langsung balik ke hostel, ambil barang dan cepat - cepat berangkat ke Changi airport. Perjalanan pulang ini, kita pake pesawat Air Asia. Dan untung, seperti waktu kita berangkat, ga ada delay sama sekali. Pesawat pun mendarat di airport Jakarta sesuai jadwal.

Dua hari memang waktu yang sangat singkat untuk mengunjungi Singapore, apalagi buat yang baru pertama kali ke sana. Jadi, begitu ada kesempatan lagi untuk ke sana, beberapa bulan setelahnya, kita stayed di sana selama seminggu. And that will be another story :)
























Monday, October 11, 2010

Sunrise

Gara - gara semalam ga bisa tidur dan melek sampai subuh, aku browsing internet dan nemuin beberapa quotes tentang sunrise di google. Di sini aku mau share saja beberapa quotes yang jadi favoritku :


The stillness of the early morning scene enables me to take in and enjoy many 
things which pass me by during the bustle of the day.  First, there are the scents, 
which seem even more generous with their offerings than they are in the evening.-  Rosemary Verey -



Angels in the early morning may be seen the
dews among.
Stooping, plucking, smiling, flying.
Do the buds to them belong? 
-   Emily Dickinson -



I welcome this new day. 
It is a gift to me, a new creation, a promise of resurrection.
Greetings to the Four Realms, the Goddesses and Gods, and the Kindred of Yore.
I salute the Sun, the Earth, the Seas, and the Sky.
I am thankful for being alive this morning. 
Thankful for the sleep that has refreshed me.
May my hands do the good work.
May my eyes see the truth.
May I speak compassionately.
May I make the world a better place this day.
Awen.



Sunrise : dalam perjalanan Jakarta - Magelang




Ujung Kulon National Park



Perjalanan ke Ujung Kulon dimulai hari Jumat sekitar jam 21.00. Sebelumnya, kita mampir ke Ciputra mall untuk jemput beberapa teman yang akan gabung dalam trip ini. Sampai di Carita, sekitar 3 jam kemudian, kita istirahat semalam di Pulosari Cottage and Resto. Karena waktu yang sudah sangat malam dan beberapa dari kita sudah ngantuk berat, jadi kita langsung menuju kamar masing - masing dan tidur. Zzz....

Paginya, kita sarapan di cottage dan selanjutnya berangkat ke Tanjung Lesung, sekitar 45 menit perjalanan dengan mobil dari Carita, di mana nantinya kita akan naik kapal yang sudah kita sewa untuk membawa kita ke Ujung Kulon. 

Siap - siap pindahin barang

Kurang lebih 3 jam, sampailah kita di Pulau Peucang. Sebenarnya sebelum ke Peucang, kita mau mampir dulu di Pulau Handeleum dan sungai Cigenter untuk main kano sambil menyusuri sungai, siapa tau bisa ketemu badak, ular, atau buaya. Tapi karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan, akhirnya kita langsung menuju Peucang. Sesampainya di sana, kita langsung terkagum - kagum dengan pemandangannya yang luar biasa. Apalagi buat teman - teman yang baru pertama kali ke sana. Mereka benar - benar terpesona oleh keindahan laut dan Pulau Peucang.


Dermaga dan kapal - kapal nelayan di Pulau Peucang



Welcome to Peucang!



Kabut di Peucang



Salah satu sudut Pulau Peucang





Sampai di Peucang, kita langsung siap - siap untuk snorkelling. Meskipun gerimis, acara snorkelling dan berenang tetap saja jalan. Yang ga bisa dan takut berenang, menghibur diri mereka sendiri di pantai : cari kerang atau duduk - duduk saja di pasir pantainya yang putih. Setelahnya, kita sibuk berebutan kamar mandi. Karena kita ambil penginapan yang tipe bangsal, di mana satu kamar bisa dipakai untuk 6 - 8 orang, maka kita ga dapat kamar mandi dalam. So much for luxury! Ada 3 - 4 kamar mandi umum di sana. Bersihnya sih cukup bersih, ya ga bisalah dibandingkan dengan hotel berbintang :) Sambil menunggu giliran mandi, kita duduk - duduk di teras depan kamar ... dan tiba - tiba lewatlah sekeluarga babi hutan...

Serunya di Peucang, selain banyak babi hutan yang berkeliaran di depan penginapan kita dengan bebasnya, ada juga beberapa biawak, rusa dan monyet.


Nongkrong di teras kamar




Salah satu kamar kita. Kamar yang satu lagi sempat bocor gara - gara hujan deras semalaman.




Snorkelling sudah, mandi sudah, tinggal makan malam. Kita langsung menuju ke kapal karena guide kita sudah menyiapkan makan malam di sana. Sebenarnya di Peucang ada restoran yang cukup besar tapi tiap kali  kita ke sana dalam perjalanan - perjalanan sebelumnya, yang ada cuma mie instan. Ternyata untuk makan, kita harus booking dulu jauh - jauh hari sebelum kita datang ke Peucang. Jadi kita cuma bisa ngopi - ngopi, minum teh dan makan mie instan di resto nya.

Ga masalah sih, karena memang kita sudah menyiapkan ransum yang cukup banyak dan cukup 'mewah' dari Jakarta. Ada yang bawa nugget, telor, puding, kue, dan minuman kaleng. Apalagi karena setelah makan malam, kita pergi mancing. Yang ga suka mancing, ya tidur - tiduran saja di kapal. Hujan lagi, kering lagi, hujan lagi...acara mancingnya tetap seru. Karena sudah kecapean dan sepertinya ikan sudah ga ada lagi yang mau makan umpan kita, baliklah kita ke Peucang untuk tidur. Akhirnya...ketemu kasur juga...

Paginya, kita berenang lagi, mandi - mandi dan siap - siap untuk kembali ke Jakarta. Sebelumnya kita mampir dulu di Pulau Cidaon untuk lihat banteng dan kadang ada juga burung merak, atau biawak. Sayangnya, sampai di Cidaon, cuma ada satu banteng yang kelihatan. Ternyata, untuk bisa melihat banteng, kita harus datang waktu sore hari menjelang sunset, karena waktu itulah mereka biasanya keluar dari hutan dan mencari makan di padang rumput yang letaknya di tengah pulau. Jadi di Cidaon kita hanya bisa foto - foto.
Dermaga di Pulau Cidaon




Tulang raksasa. Katanya sih itu tulang banteng yang mati di sana.





Padang rumput tempat berkumpulnya banteng dan binatang lainnya
Dari Cidaon, kapal langsung berangkat meneruskan perjalanan pulang dengan rute yang sama dengan waktu kita pergi. Tanjung Lesung ke Carita, di mana kita menginap semalam sebelum akhirnya pulang ke Jakarta. Meskipun dalam perjalanan kali ini banyak rencana yang gagal karena hujan dan angin yang cukup kencang, tapi kita tetap puas jalan - jalan ke Ujung Kulon. Moga - moga perjalanan berikutnya, cuaca lebih baik dari ini :)