Sunday, May 22, 2011

Sendang Sono

Sudah lama sekali sejak terakhir kalinya aku mengunjungi Gua Maria Sendang Sono. Beberapa hari yang lalu, mumpung ada di Magelang, aku mengajak hubby untuk mampir ke sana.

Dari Magelang, kita menuju kota Muntilan. Dari sini, kita harus mengandalkan GPS dan beberapa petunjuk arah menuju Sendang Sono, yang terletak di desa Banjaroyo, kecamatan Kali Bawang, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Sebenarnya perjalanan yang harus kita tempuh tidak jauh, hanya saja GPS sempat membelokkan kita melalui jalan kecil, melewati sebuah desa. Mungkin itu seharusnya adalah jalan tersingkat menuju Sendang Sono tapi karena kondisi jalan berbatu - batu yang belum diaspal, ditambah kondisi saat itu hujan deras, kami memutuskan untuk kembali ke jalan raya dan mencari jalan lain yang lebih bagus dan aman untuk menuju Sendang Sono.

Tidak lama kemudian, kami sampai di jalan berkelok - kelok, yang sebenarnya hanya cukup untuk dilewati satu mobil. Tapi ternyata, jalan ini digunakan untuk dua arah, satu - satunya jalan untuk keluar dan masuk Sendang Sono. Meskipun jalan rusak di beberapa tempat, tapi jalan ini cukup layak untuk dilewati, bahkan oleh mobil sedan.

Beberapa ratus meter sebelum sampai ke tujuan, kita melihat ada jalanan menurun di sebelah kiri yang bisa membawa kita ke sebuah gereja, yang ternyata adalah awal dari jalan salib lama atau jalan salib besar yang jaraknya mencapai satu kilometer. Mobil kita terus melaju dan berhenti di lokasi parkir kendaraan di sebelah kanan jalan. Karena hujan masih cukup deras, kita tidak langsung turun dari mobil melainkan membuka bekal yang memang sudah kita siapkan dari rumah dan mulai menikmati makan siang kami di dalam mobil sambil berharap hujan akan segera reda.

Harapan kita terkabul. Hanya gerimis yang tersisa setelah kita selesai makan. Segera kita turun, mengambil kamera dan tidak lupa membawa payung untuk persiapan bila nanti hujan turun lagi. Memasuki kompleks Sendang Sono, kita harus melalui jalanan menanjak yang diapit oleh toko - toko kecil yang menjual berbagai macam lilin, rosario dalam berbagai ukuran, botol - botol untuk diisi air Sendang dan bunga - bunga yang sudah agak layu serta berbagai macam barang - barang rohani lainnya.



Sampai atas, kita belok ke kanan dan dari situ, gerbang masuk Sendang Sono sudah terlihat.



Begitu melewati gerbang tersebut, kita disambut oleh suasana Sendang Sono yang sejuk dan asri dengan banyaknya pepohonan di kanan kiri. Kita berjalan melewati beberapa pendopo yang sepertinya berfungsi sebagai tempat untuk berteduh, beristirahat dan sekaligus berdoa. Uniknya, pendopo - pendopo tersebut  mirip dengan bagian dari atap bangunan.



Dari situ, kita berbelok ke area jalan salib ...



...melewati sebuah bangunan yang sepertinya digunakan sebagai tempat misa...



...dan sebuah salib yang sangat besar.



Ada beberapa poster yang ditempelkan di tembok - tembok sekitar Sendang Sono yang, mungkin karena lokasi Sendang Sono yang berada di Jawa Tengah, menggunakan bahasa jawa. Ini contohnya :

Terjemahannya dalam bahasa Indonesia : "Jangan menyembah berhala; menyembahlah dan setialah hanya kepada-Ku saja karena Aku melebihi segalanya."


TIdak lama, sampailah aku di depan gua Maria. Di depan gua, banyak bunga persembahan yang sudah mulai layu dan botol - botol tempat penyimpanan air sendang. Tempat untuk lilin - lilin persembahan ada di kanan kirinya dan sebuah tempat untuk membakar kertas - kertas yang berisikan doa atau pengharapan kita. Di belakangku, banyak terdapat bangku kayu kecil untuk umat yang ingin duduk di hadapan gua sambil berdoa.










Setelah melewatkan waktu sejenak untuk berdoa di depan gua Maria, kita menuju ke sebuah toko kecil yang lokasinya dekat dari situ. Di sana banyak dijual bermacam - macam rosario, salib, patung Yesus dan Maria. Di sebelahnya, terdapat kantin yang menjual minuman dan makanan kecil. Sambil berteduh dari gerimis yang kembali datang, kita memesan teh manis hangat. Di depan kita duduk, terlihat patung malaikat Raphael. Di bawahnya, berjajar toilet umum yang cukup bersih.



Karena hari sudah makin sore, dan kita ada rencana ke tempat lain, maka kita beranjak menuju parkiran mobil dengan tak lupa mampir ke tempat air sendang untuk sekedar membasuh muka sebagai penutup kunjungan kita ke Sendang Sono hari itu.