Friday, December 3, 2010

Phuket - Day 6 : City Tour

Cuaca hari ini sudah mulai terasa panas. Semakin banyak turis mondar mandir di jalan. Here comes the high season in Phuket!

Meskipun persediaan baht kita sudah menipis, kita masih pengen untuk jalan - jalan ke Phuket town. Setelah berdebat beberapa saat dengan hubby masalah jenis transportasi apa yang akan membawa kita ke Phuket town -bis lokal, motor, atau ikut program city tour-, kita memutuskan untuk menerima tawaran dari Mr. Cha, pemilik guesthouse, untuk menyewa mobil dari dia -termasuk sopir, selama 5 jam seharga B 1500...untung boleh bayar pakai kartu kredit :)

Kita bisa pergi jam berapa saja terserah kita, tapi karena kita mau mengunjungi Naka market, pasar di Phuket town yang hanya buka hari Sabtu dan Minggu di sore sampai malam hari, kita memulai tour jam 2 siang.

Perjalanan ke Phuket town dimulai dari guesthouse kita menuju pantai Karon. Sayang di sana kita ga sempat berhenti untuk foto - foto. Kita baru berhenti waktu kita sampai di pantai Kata. Meskipun Kata memiliki pantai dengan ombak yang lebih besar daripada Patong, tetap saja banyak turis yang datang ke pantainya, kebanyakan untuk berjemur. Dan karena waktunya terbatas, kita hanya berada di sana sekitar 5 - 10 menit.

Pantai Kata


Pantai Kata (2)

Dari sana, sang sopir membawa kita ke Karon view point, tempat yang bagus untuk melihat matahari terbenam.     

Tempat parkir di Karon viewpoint

Jajaran pantai di Phuket dilihat dari Karon viewpoint

Perjalanan pun diteruskan ke satu viewpoint lagi namun sayangnya sopir kita ga tahu nama tempatnya. Dan memang di situ ga ada petunjuknya, berbeda dengan Karon viewpoint. Hanya ada satu bangunan mirip gazebo di sana dan kondisinya lebih sepi dari viewpoint sebelumnya. Ini nih, fotonya :









Dari beberapa viewpoint yang ada di Phuket, yang paling terkenal adalah Promthep cape. Sebelum berangkat ke Phuket pun, aku sudah banyak menemukan info tentang viewpoint yang satu itu di Google. Makanya sopir kita ga lupa membawa kita ke sana. 

Promthep cape

Promthep cape (2)


Pertokoan yang ada di seberang Promthep cape

Promthep cape adalah viewpoint terakhir yang kita kunjungi. Selanjutnya, mobil meluncur menaiki perbukitan menuju Big Buddha. Meskipun kita melalui jalan kecil dan ga banyak kendaraan yang lewat di sana, tapi jalanan yang kita lalui sama sekali ga ada yang rusak atau berlubang. Semuanya mulus...lus! :) Mendekati lokasi Big Buddha, kita melewati beberapa bule dengan kendaraan ATV nya. Ternyata di sana terdapat beberapa tempat yang menyewakan ATV.

Karena aku memakai celana pendek, di pintu gerbang patung Big Buddha, seorang wanita yang bertugas, meminjamkan semacam kain yang kemudian diikat di pinggang menjadi semacam rok. Sama seperti di Bali jika kita memasuki kuil. Aku ga bisa komentar banyak saat melihat patung Big Buddha dari dekat. Meskipun bukan beragama Buddha, tapi aku bisa merasakan keagungan tempat itu. Apalagi dari situ, kita bisa melihat Phuket town dari atas. Benar - benar tempat yang mempesona!

Patung Big Buddha yang sampai saat ini masih dalam tahap pembangunan

Pemandangan dari atas bukit tempat Big Buddha berada


Kumpulan wishing bells : kertas yang berisi permohonan diikat di lonceng lalu digantung di pohon


Setelah mengembalikan kain ke mbak penjaganya, kami melanjutkan perjalanan ke Wat Chalong temple, sebuah kuil yang menjadi kebanggaan penduduk Phuket. 


Wat Chalong temple

Hari sudah makin sore dan dalam perjalanan menuju Naka market, kita mampir ke pabrik kacang mede (cashew nut factory) sesuai permintaan hubby yang pengen beli kacang mede untuk oleh - oleh dan untuk dirinya sendiri :))

Berfoto di depan jambu mede raksasa
Karena hari sudah kesorean, kita ga bisa melihat ke dalam pabriknya, di mana kita bisa melihat bagaimana pembuatan kacang mede.

Dan akhirnya, sampai jugalah kita di Naka market. Hari sudah gelap dan di parkirannya yang sangat luas, banyak sekali kendaraan, baik mobil maupun motor. Pengunjung di sana harus benar - benar mengingat lokasi di mana mereka meletakkan kendaraannya. Kalau aku yang parkir di sana, mungkin perlu beberapa lama sampai aku bisa menemukan kendaraanku kembali...

Di Naka market, kita bisa menemukan berbagai macam barang, dari baju, tas, makanan, sampai pet shops. Sayangnya kita hanya mempunyai waktu satu jam di sana. Dalam waktu yang sesempit itu, kita ga bisa mengelilingi semua toko di sana, setengahnya juga belum...karena memang lokasinya sangat luas. Mungkin diperlukan waktu sekitar 3 jam kalau kita mau mengelilinginya dari ujung ke ujung dengan santai.

Tempat parkir di Naka market

Salah satu stand penjual kaus di Naka market

Waktu 5 jam yang diberikan ke kita sudah hampir habis. Naka market adalah tujuan city tour kita ke Phuket town yang terakhir. Sopir pun membawa kita kembali ke guesthouse. Karena kecapean, aku sempat tertidur di perjalanan pulang.

Sesampainya di guesthouse, Mr. Cha menyambut kita. Setelah beratamah tamah sebentar dengan beliau, kita mandi - mandi dulu, meletakkan barang ke kamar sebelum jalan mencari makan malam di daerah Bangla Rd.

Seperti malam - malam sebelumnya, Bangla dipenuhi oleh turis - turis mancanegara, termasuk kita. Semakin malam, semakin banyak ladyboys yang beraksi. Hampir sampai di ujung jalan, kita melihat ada stand yang menjual daging babi panggang. Karena kelihatannya enak, kita memutuskan untuk makan malam di sana. Menu yang tersedia hanya iga babi dan daging babi panggang, ga ada nasi. Tapi itu ga masalah, seandainya masih lapar, kita masih bisa mencari makanan lain setelahnya. Ternyata seperti penampakannya, rasanya memang benar - benar mak nyuuussss!! Kalau dibandingkan dengan di Jakarta, harganya juga lebih murah. Mmm....enak banget deh, pokoknya!

Iga babi dan daging babi panggang beserta saus sambal pedas manis ala Thai

Dan selesai makan, kita berjalan kaki menuju guesthouse untuk beristirahat...






















No comments:

Post a Comment